umi hasanah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Hari yang Melelahkan (Hari Ke-8)

#Tantangan Menulis Gurusiana

Seperti biasanya, pagi ini aku sudah menyiapkan sarapan dan juga bekal anak-anak sekaligus untuk makan siang pak tukang. Waktu sudah beranjak siang, anak-anak pun sudah berangkat duluan. Sementara aku masih persiapan sembari menyempurnakan tugas rumah yang hampir selesai. Tepat pukul enam empat lima aku berangkat ke sekolah, disusul suamiku yang berangkat belakangan karena tempat kerjanya paling dekat.

Agenda di sekolah hari ini cukup padat. Seleksi peserta OSN akan segera dimulai, aku segera memastikan tempat sudah siap. Ternyata aku lupa menggandakan soal yang akan diujikan. Untunglah di sekolah kami tersedia jasa foto copi, segera aku gandakan sesuai jumlah pendaftar. Semua administrasi seleksi akhirnya berhasil aku siapkan, presensi, soal seleksi, dan pembagian lokasi. Seleksi dilaksanakan tepat pukul delapan empat puluh lima dan berjalan dengan lancar. Belum selesai seleksi berlangsung ada pemberitahuan nanti siang akan diadakan rapat komite sekolah. Artinya aku harus menyiapkan konsumsi, segera pramusaji sekolah aku hubungi untuk memesannya. Sementara aku persiapan masuk kelas dua belas dan tidak mungkin aku tinggalkan. Siang ini juga ada jadwalku terapi di rumah sakit sehingga sebelum meminta ijin meninggalkan sekolah wajib bagiku menyelesaikan dulu semua urusan.

Rasanya waktu begitu cepat berlalu. Sesampai di rumah, suamiku sudah menunggu untuk mengantarku. Setelah memarkir motorku di garasi, kami segera berangkat menuju rumah sakit mengendarai motor suamiku. Jarak rumah sakit tinggal seratusan meter, aku merasa ada yang berbeda dengan ban belakang motorku. Rasanya jedug-jedug seperti tidak ada anginnya. Akhirnya suamiku menghentikan motornya untuk memastikan kebenarannya. Ternyata ban belakang motor memanglah kempes adanya. Agar tidak terlambat, aku minta ijin jalan duluan, sementara suamiku mencari bengkel tambal ban. Akhirnya aku sampai juga di tempat tujuan dan segera duduk diantara pasien di deretan bangku antrian. Kuhela nafas panjang, hari ini sungguh melelahkan. Alhamdulillah aku masih diberi kekuatan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Alhamdulillah, Aamiin

07 Jun
Balas

Alhamdulillah...semoga sehat selalu bun

06 Jun
Balas

Aamiin, terima kasih Bunda doanya

07 Jun



search

New Post